Minggu, 13 Maret 2016

[Bedah Trailer] Captain America : Civil War (2016) Trailer #2

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQJHE0wTHT_pNRdZlnJj5IkzF49uMF3be1gfIIKw8A8z_3oHVRO

!!The Hype is Real!!



Trailer kedua dari film ketiga Captain America, Captain America : Civil War yang akan rilis Mei mendatang benar - benar memberikan nerdgasm dan hype bagi para pecinta setia marvel dan pecinta film  pada umumnya. Keputusan Marvel untuk mengeluarkan trailer civil war ini sesaat sebelum rilisnya film besutan Warner Bros "Batman v Superman : Dawn of Justice" bisa dibilang cukup berhasil mengalihkan perhatian orang-orang terhadap saingannya tersebut. Walau begitu saya yakin WB dan DC tidak akan mungkin membiarkan serangan marvel begitu saja. Apa yang akan dilakukan mereka? Kita tunggu saja nanti.

Kembali ke topik, bukan marvel namanya kalau tidak menyisipkan easter egg ataupun clue di trailer filmnya. Banyak adegan kejutan yang benar-benar menjawab berbagai perdebatan dan spekulasi yang sering saya temui di berbagai forum-forum mengenai jalan cerita dari film yang disutradai Russo Brothers ini. Pada kali ini saya mencoba untuk membedah adegan-adegan yang mungkin kalian miss dikarenakan pergantian frame yang begitu cepat. (Maybe Contain Spoilers)



--BEDAH TRAILER--

Mari kita mulai dari detik-detik pertama trailer ini. Tampak adegan di sebuah tempat bersalju, dengan kehadiran tentara militer Rusia. 


Apakah tempat tersebut memiliki hubungan dari adegan Bucky dibawah ini?


Selanjutnya adegan General Ross menampilkan footage beberapa kejadian, di dalam footage terdapat angka-angka yang menunjukan jumlah kerugian materi dan jumlah korban jiwa, yang mungkin saja akhirnya memicu terbentuknya ACCORDS.

New York City (Chitauri Invasion) | The Avengers (2012)
Kerugian | 18.8 Bilion Dollars
Kematian | 74 Orang

Washington D.C (The Fall of Shield) | CA : The Winter Soldier (2014)
Kerugian | 2.8 Bilion Dollars
Kematian | 23 Orang

Sokovia (Ultron Offensive) | The Avengers 2 : Age of Ultron (2015)
Kerugian | 474 Bilion Dollars
Kematian | 177 Orang


Lalu ada adegan ledakan di gedung PBB, di mana didalamnya ada perwakilan negara-negara di dunia, termasuk perwakilan Wakanda (Black Panther). Selain itu, kemungkinan besar Ray Sahetapy akan muncul di adegan ini, entah mewakili negara Indonesia ataupun negara lain.



Ada tempat baru yang cukup misterius!

[Discussion] Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1 

[Discussion] Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1

Kostum Black Panther yang kemungkinan besar anti peluru (bahan Vibranium) ditunjukan.

[Discussion] Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1

Adegan mengejutkan di mana Vision dibuat bertekuk lutut dihadapan Wanda (Scarlet Witch). Adegan kemungkinan diambil di markas Avengers yang baru. Selain itu, ada rumor yang mengatakan bahwa dibawah kaki SW itu Hawkeye yang terkapar.

[Discussion] Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1 

Combo ANT MAN - HAWK EYE

[Discussion] Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1 

Penampilan Cross Bone yang kemungkinan besar akan menjadi musuh utama difilm ini. Cukup menarik dimana adegan ini berlangsung cukup singkat dan tidak mudah disadari. Berbeda dengan trailer BvS yang cukup terang-terangan menampilkan DoomsDay yang kemungkinan merupakan musuh utama Batman dan Superman.

[Discussion] Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1

Dan yang terbaik dan paling menggemparkan, kemunculan sang laba-laba SPIDERMAN.

[Discussion] Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1 

Cukup banyak yang bisa dibahas dari kemunculan Spiderman ini. Pertama adalah adanya gerakan mata seperti lensa yang bisa membesar mengecil. Gaya baru sama seprti di komik aslinya. Pemakaian Web Shooter ditangan spiderman. Amunisi dipinggang Spiderman.Banyak teori mengatakan bahwa teknologi itu merupakan campur tangan dari Stark Industries.


http://www.liketotally80s.com/wp-content/uploads/2014/06/underoos-package-spiderman-front-rusty-chicken.jpgSpiderman ini juga memakai lambang laba-laba baru yang mirip-mirip laba-laba bom Deidara di Manga Naruto.

Kemunculan spiderman ini juga cukup unik dan lucu, yaitu saat Tony Stark menyebut Underoos! Spiderman hadir dengan penuh gaya. Underroos sendiri merupakan merek celana dalam anak-anak yang cukup terkenal. 

--BEDAH TRAILER--

Sekian Bedah Trailer dari Trailer Kedua Captain America : Civil War. Kita tunggu filmnya yang akan hadir Mei mendatang.


Credit Gambar : Agan ranala32 di forum Kaskus Marvel Cinematic Universe | Official - Part 1

Minggu, 21 Februari 2016

[Info] Daftar Lengkap Pemenang 85th Annual Grammy Awards (2016) | Ripiew!


Seminggu yang lalu, tepatnya pada tanggal 15 Februari 2016, kembali digelar ajang penghargaan musik paling bergengsi, Grammy Award, di Staples Center, Los Angeles. Acara yang dipandu LL Cool J, ini menghadirkan banyak musisi papan atas dunia masa kini. Nama-nama seperti Adele, Taylor Swift, The Weeknd, Ed Sheeran, Justin Bieber turut menghiasai pagelaran musik yang sudah berjalan hampir enam dekade ini.

Tahun ini, piala terbanyak diraih Kendrick Lamar dengan lima piala, termasuk satu piala dari hasil kolaborasinya dengan Swift. Piala yang dimenangkan Lamar untuk kategori Best Rap Album, Best Rap Performance, Best Rap Song, Best Rap/Sung Collaboration, dan Best Music Video. Sementara itu, Taylor Swift pulang dengan tiga piala dari kategori yakni, Album of the Year, Best Pop Vocal Album, dan Best Music Video.

Musisi Indonesia, Joey Alexander gagal keluar sebagai pemenang. Kendati demikian aksinya dalam malam penganugerahan itu memukau dan mendapat standing ovation.

Berikut List Lengkap Pemenang Grammy Award 2016


Record of the Year: Mark Ronson feat. Bruno Mars, Uptown Funk

Album of The Year
Album of the Year: Taylor Swift, 1989

Lifetime Achievement Award: Ruth Brown

Best New Artist: Meghan Trainor

Best Rock Performance: Alabama Shakes, Don't Wanna Fight

Best Musical Theater Album: Hamilton

Best Country Album: Chris Stapleton, Traveller

Best Rap Album: Kendrick Lamar, To Pimp A Butterfly

Best Pop Solo Performance: Ed Sheeran, Thinking Out Loud

Best Rap Song: Kendrick Lamar, Alright

Best Rap Performance: Kendrick Lamar, Alright

Best Rap/Sung Collaboration: Kendrick Lamar feat. Bilal, Anna Wise & Thundercat, These Walls

Best Alternative Music Album: Alabama Shakes, Sound & Color

Best Rock Album: Muse, Drones

Best Rock Song: Alabama Shakes, Don't Wanna Fight

Best R&B Album: D'Angelo and the Vanguard, Black Messiah

Best Urban Contemporary Album: The Weeknd, Beauty Behind the Madness

Best R&B Performance: The Weeknd, Earned It (Fifty Shades of Grey)

Best R&B Song: D'Angelo and The Vanguard, Really Love

Best Traditional R&B Performance: Lalah Hathaway, Little Ghetto Boy

Best Dance/Electronic Album: Skrillex and Diplo, Skrillex and Diplo Present Jack Ü

Best Dance Recording: Skrillex and Diplo With Justin Bieber, Where Are Ü Now

Best Music Video: Taylor Swift feat. Kendrick Lamar, Bad Blood

Best Country Duo/Group Performance: Little Big Town, Girl Crush

Best Country Song: Little Big Town, Girl Crush

Best Song of the Year: Ed Sheeran, Thinking Out Loud

Best Music Film: Amy Winehouse, Amy

Best Rap/Song Collaboration: Common & John Legend, Glory

Best Pop Vocal Album: Taylor Swift, 1989

Best Country Solo Performance: Chris Stapleton, Traveller

Best Gospel Album: Israel & Newbreed, Covered: Alive Is Asia [Live] (Deluxe)

Best Gospel Performance/Song: Kirk Franklin, Wanna Be Happy?

Best Contemporary Christian Music Performance/Song: Francesca Battistelli, Holy Spirit

Best Contemporary Classical Composition: Stephen Paulus, Paulus: Prayers & Remembrances

Best Classical Solo Vocal Album: Joyce DiDonato and Antonio Pappano, Joyce & Tony - Live From Wigmore Hall

Best Classical Instrumental Solo: Augustin Hadelich, Dutilleux: Violin Concerto, L'Arbre Des Songes

Best Chamber Music/Small Ensemble Performance: Eighth Blackbird, Filament

Best Choral Performance: Charles Bruffy, Rachmaninoff: All-Night Vigil

Best Opera Recording: Saito Kinen Orchestra; SKF Matsumoto Chorus & SKF Matsumoto Children's Chorus, Ravel: L'Enfant Et Les Sortilèges; Shéhérazade

Producer of the Year, Classical: Judith Sherman

Best Regional Roots Music Album: Jon Cleary, Go Go Juice

Best Folk Album: Béla Fleck & Abigail Washburn, Béla Fleck and Abigail Washburn

Best Blues Album: Buddy Guy, Born to Play Guitar

Best Bluegrass Album: The Steeldrivers, The Muscle Shoals Recordings

Best Americana Album: Jason Isbell, Something More Than Free

Best American Roots Song: Jason Isbell, 24 Frames

Best American Roots Performance: Mavis Staples, See That My Grave Is Kept Clean

Best Tropical Latin Album: Rubén Blades With Roberto Delgado & Orchestra, Son De Panamá

Best Regional Mexican Music Album (Including Tejano): Los Tigres Del Norte,Realidades - Deluxe Edition

Best Children's Album: Tim Kubart, Home

Best World Album: Angélique Kidjo, Sings

Best Contemporary Christian Music Album: Tobymac, This Is Not a Test

Best Roots Gospel Album: The Fairfield Four, Still Rockin' My Soul

Best Latin Rock, Urban or Alternative Album: Pitbull, Dale

Best Latin Pop Album: Ricky Martin, A Quien Quiera Escuchar (Deluxe Edition)

Best Comedy Album: Louis C.K., Live at Madison Square Garden

Best Spoken Word Album: Jimmy Carter, A Full Life: Reflections at Ninety

Score Soundtrack for Visual Media: Birdman

Best Reggae Album: Morgan Heritage, Strictly Roots

Best Latin Jazz Album: Eliane Elias, Made in Brazil

Best Large Jazz Ensemble Album: Maria Schneider, The Thompson Fields

Best Jazz Instrumental Album: John Scofield, Past Present

Best Jazz Vocal Album: Cécile McLorin Salvant, For One to Love

Best Surround Sound Album: James Guthrie and Joel Plante, Amused To Death

Best Remixed Recording, Non-Classical: Mark Ronson feat. Bruno Mars, Uptown Funk (Dave Audé Remix)

Best Engineered Album, Non-Classical: Alabama Shakes, Sound & Color

Best Historical Album: Various artists; The Basement Tapes Complete: The Bootleg Series Vol. 11

Best Boxed or Special Limited Edition Package: Various Artists, The Rise & Fall Of Paramount Records, Volume Two (1928-32)

Best Album Notes: Joni Mitchell, Love Has Many Faces: A Quartet, A Ballet, Waiting To Be Danced

Best Recording Package: Sarah Dodds, Shauna Dodds & Dick Reeves; Asleep at the Wheel, Still the King: Celebrating the Music of Bob Wills and His Texas Playboys

Best Arrangement, Instruments and Vocals: Maria Schneider, Sue (Or In A Season Of Crime)

Best Arrangement, Instrumental or A Cappella: Avi Kaplin, Kirstin Taylor, Kevin K.O. Olusola; Dance Of The Sugar Plum Fairy

Best Instrumental Composition: Arturo O'Farrill and the Afro Latin Jazz Orchestra, "The Afro Latin Jazz Suite"

MusiCares Person of the Year: Lionel Richie

-

Senin, 15 Februari 2016

[Movie] Psycho (1960) | Ripiew!


Psycho sebagai film Alfred Hitchcock pertama yang saya tonton berhasil memberikan bukti nyata bahwa Hitchcock memang benar seorang sutradara jenius dan pantas digelari sebagai 'Master of Suspense'. Karyanya masih dikenang sampai sekarang, walau sudah 30 tahun lebih ia meninggalkan dunia ini.

Film bertemakan thriller ini sendiri bercerita mengenai pertemuan antara seorang sekretaris, Marion Crane (Janet Leigh), yang bersembunyi di sebuah motel setelah melakukan pencurian dari bosnya, dan sang pemilik motel yang kesepian, Norman Bates (Anthony Perkins).

Sinopsis yang singkat bisa jadi pilihan yang tepat. Jangan sampai kenikmatan kita menonton film ini berkurang hanya karena kita sudah mengetahui jalan ceritanya. Soalnya, saya sendiri mengalami bagaimana gak enaknya nonton film ini, gara-gara secara tidak sengaja membaca spoiler dari film ini. Dan untuk lanjutan review kali ini akan cukup banyak spoiler bertebaran, karena cukup sulit menulis ulasan film ini yang benar-benar lepas dari yang namanya spoiler. So, bagi yang belum nonton, nonton dulu aja ya hehe Worthed

SPOILER ALERT
!!!


Alfred Hitchcock benar-benar mengambil keputusan yang tepat dalam menggunakan efek hitam putih di film ini. Efek hitam putih ditambah berbagai adegan thrilling membuat film ini benar-benar menunjukan kengerian yang hebat, juga mengurangi tingkat kesadisan film ini. Siapa movie lovers yang tidak tahu, atau minimal pernah mendengar mengenai adegan shower yang legendaris itu? Intensitas ketegangannya bisa begitu tinggi. Padahal, seharusnya adegan tersebut hanyalah adegan pembunuhan biasa. FYI, adegan dengan waktu 45 detik tersebut sampai memerlukan 70 kali take untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Scoring musik yang digubah oleh Bernard Herrmann di film ini juga berhasil memberikan efek thrill yang kuat. "Screaming Violins" buatannya sangatlah khas dan cukup sering dipakai di berbagai film thriller di masa mendatang. Momen yang dipakai juga tepat, sehingga tidak terkesan asal-asalan dan berantakan.

Psycho tentu memiliki twist yang ajib didalamnya. Dari awal kita akan menerka-nerka siapa sebenarnya psycho di film ini. Permainan psikologis dimana adanya kepribadian ganda mungkin akan terlihat basi dimasa sekarang. Tapi, harus diakui Alfred Hitchcock berhasil menggunakan konsep yang tidak biasa ini dijaman itu. Sayangnya, saya termasuk orang tidak beruntung, karena saya pernah sekilas membaca ending dari film ini. Suatu penyesalan karena sedari awal saya sudah seperti mengetahui ending film ini. Walau begitu, sebenarnya film ini masih bisa dan enak diikuti oleh saya sendiri.




Peran Vera Miles sebagai Lila Crane yang merupakan adik dari Marion Crane (Janet Leigh), bersama John Gavin sebagai suami Marion, yang mulai mengambil peran lebih di pertengahan film juga tidak boleh diremehkan. Perasaan khawatir dan ingin tahu akan hilangnya keberadaan Marion Crane begitu terasa seiring kehadiran mereka. 

Akting Anthony Perkins disini (terutama di akhir film) pun benar-benar berhasil menunjukan aura kegilaaan sebagai seorang psikopat. Perkins pun cukup berhasil dalam menyembunyikan identitas aslinya sepanjang film berlangsung. Ia dapat meyakinkan penonton bahwa ibunya masih hidup dan merupakan tersangka utama dari pembunuhan yang terjadi.

Secara keseluruhan, saya menyukai film ini, bagaimana intensitas ketegangannya, twist-twist kecil didalamnya, dan penampilan apik para pemainnya. Sayang sekali, spoiler yang saya dapatkan membuat film spesial ini menjadi kurang spesial. Walau begitu, saya mengakui bahwa Alfred Hitchcock, sebagai dalang di balik kehebatan film ini memang pantas disebut sebagai sutradara jenius dalam hal membuat film-film "mengerikan".

Rating Ripiew!
✮✮✮
"A boy's best friend is his mother."

Sabtu, 13 Februari 2016

[Movie] The Machinist (2004) | Ripiew!


Christian Bale benar-benar menunjukan bagaimana totalitasnya aktor kelas dunia. Bagaimana usahanya dalam menurunkan berat badan dengan sangat drastis demi mendapatkan peran sempurna sebagai penderita insomnia akut patut diapresiasi.

The Machinist yang merupakan film besutan Brad Anderson ini bercerita mengenai kehidupan seorang ahli mesin (machinist), bernama Trevor Reznik (Bale) yang telah mengalami insomnia akut selama 1 tahun terakhir. Fenomena ini membuat kondisi fisik dan mentalnya menurun drastis, namun semua itu hanya permulaan dari mimpi buruk di kehidupan nyatanya. Suatu ketika muncul sesosok pria misterius bernama Ivan yang memasuki hidupnya. Berbagai kejadian buruk akhirnyarnya muncul dihadapan Trevor. Ia berusaha memecahkan misteri-misteri, dalam upaya untuk melepaskan kejadian aneh yang terus menerus mengganggu kehidupannya.


The Machinist sebagai film thriller psikologis cukup berhasil memberikan ketegangan psikologis didalamnya. Perasaan stress dan kesendirian dari sang mekanik mesin begitu terasa. Banyak adegan dalam film ini yang bisa membuat kita merinding dikarenakan suasana gelap dan mencekam. Sebagai film bertema psikologis, harapan akan adanya twist tentu sangat besar. Permainan psikologis berupa permainan pikiran, perubahan perasaan, dan sebagainya cukup sering menjadi dasar twist-twist di film terkenal. The Machinist memang menyuguhkan misteri yang menarik dan berpotensi menghasilkan twist keren, namun sayangnya, misteri di film ini bagi beberapa orang akan cukup mudah untuk terpecahkan. Apalagi oleh penonton film yang sudah terbiasa menonton film-film twist ending. Berbagai petunjuk tersebar di sepanjang film dengan cukup jelas. Walau begitu, jangan khawatir. Film ini masih bisa diikuti dengan enak. Banyak kejutan kecil, yang muncul ditiap adegannya, sehingga tidak terlalu membosankan untuk diikuti.

Beruntung, akting dari para pemain di film ini patut diacungi jempol. Yang paling bersinar, tentu saja penampilan dari Christian Bale yang rela menurunkan 28 kilogram berat hanya demi menampilkan penampilan sempurna di film ini. Bale menjalani diet ketat dengan hanya meminum kopi hitam tanpa gula + 1 buah apel + 1 kaleng tuna TIAP HARI. Bahkan Sutradara Brad Andreson sendiri memuji dedikasi bale sebagai aktor. Akting dari Aktris Jennifer Jason Leigh sebagai pekerja seks yang menjadi satu-satunya orang yang dipercayai oleh Trevor juga menampilkan performa yang cukup baik di film ini.


Overall, The Machinist berhasil menyajikan thriller psikologis yang gelap dan sarat akan kesendirian, dengan twist didalamnya. Namun The Machinist tidak berhasil membuat saya merasa ini film yang begitu istimewa. Satu-satunya yang membuat perhatian saya akan film ini begitu besar adalah bukan lain karena totalitas dari Christian Bale yang menunjukan eksistensinya sebagai aktor papan atas.

Rating Ripiew!
✮✮✮1/2

How Do You Wake Up From A Nightmare If You're Not A Sleep

Kamis, 11 Februari 2016

[Movie] The Silence of the Lambs (1991) | Ripiew!


TSOTL

The Silence of the Lambs benar-benar menunjukan jati dirinya sebagai film thriller dengan sempurna. Suasana mencekam, dialog dingin dan cerdas, rangkaian kejadian menegangkan membuat film ini mengeluarkan aura gelap, yang membuat film ini terasa mengerikan.

Film ini sendiri bercerita mengenai Clarice Starling (Jodie Foster), seorang calon agen FBI muda yang ditugaskan untuk mengulik informasi dari seorang pembunuh psikopat "Hannibal Lecter"(Anthony Hopkins) untuk menangkap seorang pembunuh berantai lain yang suka menguliti korbannya.

Tema yang diambil cukup unik. Bagaimana menemukan penjahat menggunakan penjahat lagi. Terlihat simple, tetapi masalahnya adalah ketika 'narasumber' yang dihadapi bukanlah penjahat ecek-ecek, melainkan penjahat dan pembunuh psikopat jenius.Yang pintar memainkan perasaan lawannya dan cerdas dalam berkata-kata. Hal itulah yang harus dihadapi oleh Clarice, tokoh protagonis kita di film ini.


Jika ditanya, siapa yang paling bersinar di film ini? Sudah pasti jawabannya adalah kehadiran psikopat satu ini. Dr. Hannibal Lecter yang diperankan Anthony Hopkins benar-benar menampilkan aura psiko yang dalam. Tatapan, ucapan, dan gerak gerik dari Anthony sukses menampilkan karisma "the real psycho". Tidak salah jika Hannibal termasuk ke dalam tokoh antagonis dan psycho terbaik sepanjang masa (bagi saya), sama seperti Joker di The Dark Knight dan  John Doe di film Se7en.

Akting dari Jodie Foster sebagai Clarice juga patut diancungi jempol. Aktris yang sekarang sudah berkepala 5 itu berhasil memerankan calon agen FBI yang terlihat cukup stress menghadapi permainan dari sang dokter. Dialog yang dilakukan mereka berdua berhasil menampilkan perbincangan nyata dan cerdas. Mungkin banyak yang bertanya, Mengapa judulnya "The Silence of the Lamb". Judul yang aneh untuk sebuah film thriller. Mungkin lebih baik jika ditonton sendiri saja, karena cukup rumit menjelaskan hal ini. Hasil percakapan antara Clarice dan Dr. Hannibal-lah yang sebenarnya menjadi judul dari film ini



Jangan lupakan juga dengan kehadiran Ted Levine sebagai Buffalo Bills, sesosok pria yang menjadi tujuan penangkapan ini. Kelakuannya yang absurd sekaligus sadis menjadi salah satu daya tarik di film ini. Banyak adegan dari Buffalo Bills yang nyentrik dan berhasil tertanam di otak saya. Pembunuh berantai ini sama gilanya dengan Dr. Hannibal.

Banyak adegan Memorable di film ini. Tapi yang terbaik sih yang spoiler!! adegan manusia burung yang digantung itu loh spoiler!!

Selain itu banyak pula twist-twist kecil di film ini. Terutama di bagian 1/3 akhir film. Saya sendiri terpukau dengan teknik Dr. Hannibal Lecter yang benar-benar diluar dugaan.

-

Secara Keseluruhan, saya merasa bahwa The Silence of The Lambs benar-benar menyuguhkan pertunjukan thriller crime yang benar-benar akan memuaskan penontonnya. Tidak salah jika film yang disutradai oleh Jonathan Demme dan film yang merupakan adaptasi novel yang ditulis Thomas Harris ini layak masuk kedalam film thriller terbaik dengan villain yang terbaik pula.

Rating Ripiew!
✮✮✮
"A census taker once tried to test me. I ate his liver with some fava beans and a nice chianti"

Senin, 08 Februari 2016

[Music Album] Tulus "Gajah" (2014) | Ripiew!

 
Tulus
Cover Album Gajah

Siapa sih yang gak kenal sama penyanyi satu ini. Penyanyi yang bernama lengkap Muhammad Tulus Rusyidi ini berhasil menggebrak dunia permusikan di Indonesia. Ia berhasil menciptakan nuansa pop jazz populer dikalangan anak muda di Indonesia. Suaranya yang khas dan berkarakter selalu sukses meluluhkan hati banyak orang yang mendengarnya.

Gajah adalah album kedua dari penyanyi Tulus, setelah sebelumnya ia merilis album pertamanya "Tulus". Album ini resmi diliris pada tanggal 19 Februari 2014 dengan label Demajors. Pria asal Bukittinggi ini menulis sendiri semua lirik dari keseluruhan lagu yang ada di album ini. Berikut daftar lagu yang masuk ke dalam album Tulus.


No. Judul Durasi
1. Baru (Lagu oleh Tulus dan Ferry Nurhayat) 2:58
2. Bumerang   3:58
3. Sepatu   3:39
4. Bunga Tidur   3:31
5. Tanggal Merah   2:22
6. Gajah   3:59
7. Lagu Untuk Matahari   3:41
8. Satu Hari di Bulan Juni   3:15
9. Jangan Cintai Aku Apa Adanya   3:4
Durasi total:
31:32

Genre : Jazz, Pop 

Mari kita tilik lagu di album ini satu persatu:

Baru - Lagu asik yang pas untuk menjadi pembuka untuk sebuah album yang asik juga. Dentuman bas dan tempo drum klasik ini sukses membuat pendengarnya untuk ikut bergoyang mengikuti irama yang ada.

Bumerang - Lagu bertema tentang perselingkuhan (?) ini memiliki lirik puitis, dan bukan abal-abal seperti lagu-lagu bertema serupa yang sering beredar di pasaran.

Sepatu - Lagu yang pernah menjadi hits ini memakai sebuah analogi yang pas untuk menggambarkan kisah cinta sepasang kekasih. Lagu ini cukup Easy listening dan memiliki sisi romance yang tinggi.

Bunga Tidur - Lagu yang terkesan nakal, tetapi memiliki pesan moral yang bagus ini dibalut dengan petikan gitar lembut dan lirik yang cukup aneh. Pemakaian bahasa dan diksi yang dipilih oleh Tulus benar-benar menunjukan kualitasnya sebagai penulis lirik profesional.




Tanggal Merah - Lagu bertema liburan. Sangat jarang ada penulis lagu yang mengambil tema sepele ini. Lagu ini ingin menyampaikan bahwa, "Nikmati Hari Liburmu!". Bunyi petikan tangan, suara bass yang berdentak, dan suara lembut Tulus berhasil membuat pendengar lagu ini berasa dibawa untuk berjalan-jalan berkeliling kota dengan nuansa klasik.

Gajah -Tulus di lagu ini seperti "menampar" orang-orang yang dulu meremehkannya. Lagu yang menjadi judul dari album ini sarat akan makna bahwa, jangan minder, gunakan kekuranganmu menjadi kelebihanmu.

Lagu untuk Matahari - "Mereka tak sempurna, sama juga hanya denganmu, Jangan risaukan celahmu,  Mungkin mereka bulan tapi ingat mereka matahari, Cahaya mereka darimu" Lagu ini kembali menyuguhkan semangat pendengarnya dengan nuansa musik riang didalamnya.

Satu Hari di Bulan Juni - Lagu ini menjadi bukti bahwa Tulus begitu memahami bagaimana luasnya genre Pop itu. Lagu bernuansa Doo Wop, memiliki nuansa 50an yang enak dijadikan sebagai lagu penghantar tidur.

Jangan Cintai Aku Apa Adanya - Lagu penutup manis dari Tulus ini ingin menyampaikan bahwa setiap pasangan yang ada di dunia sebaiknya tetap memberikan kritik (positif), dan bukannya hanya pasrah dan menerima pasangannya apa adanya saja. Lagu ini sempat menjadi hits di pasaran dikarenakan musiknya yang easy listening dan lirik yang tidak biasa.

-

Overall, Album Gajah ini benar-benar memberikan hawa segar di permusikan Indonesia. Dengan lirik yang tidak biasa, kaya akan makna dan tema yang jarang tersentuh musik Indonesia saat ini, dan juga suara khas dari Tulus, maka tidak salah jika "Gajah" sangat pantas masuk ke dalam deretan album musik terbaik di Indonesia saat ini. 

Lagu Favorit : Bunga Tidur, Lagu untuk Matahari 
Recommended For : Bagi yang suka musik Pop Jazz yang lembut dan Penyuka Lirik yang Puitis 

Penilaian : 4/5 
✮✮✮

"Tuntutlah sesuatu biar kita jalan kedepan"

Kamis, 04 Februari 2016

[Movie] Wild Tales (2014) | Ripiew!


Wild Tales

Wild Tales (Relatos Salvajes) mungkin merupakan salah satu film omnibus terbaik yang pernah diproduksi dunia perfilman ini. Rangkaian kisah kisah yang tidak memiliki hubungan, tetapi memiliki satu inti yang sama. Sakit hati. Balas dendam. Dua hal ini sangat kental terasa dalam film ini. Sebuah tema yang diangkat berdasarkan apa yang pasti terjadi pada setiap kehidupan manusia. Film yang ditulis dan disutradai oleh pria asal Argentina, Damian Szifron, ini berhasil memberikan rangkaian kisah kehidupan sehari-hari dengan sentuhan tidak biasa.

Wild Tales sendiri terdiri dari enam kompilasi cerita, dan hebatnya, setiap kisah memiliki keunikan sendiri, dengan kualitas yang hampir sama hebatnya. Film berbahasa Spanyol ini diawali dengan kisah pembuka singkat yang memorable, dan membuat kita menantikan bagaimana kisah-kisah selanjutnya akan berjalan.


Wild Tales

Hampir semua kisah yang disajikan di film ini tampak begitu sempurna di mata saya. Wild Tales benar-benar menyuguhkan kisah-kisah liar. Saya sangat menyukai bagaimana tingkah-tingkah yang ditunjukkan di film ini. Banyak hal konyol dan juga unik yang bisa membuat saya tertawa kecil. Beberapa adegan dalam film ini juga berhasil membuat saya berkata "Boom!" sambil tertawa puas. Akting dari para pemain benar-benar berhasil menghidupkan film ini. Bahasa Spanyol yang terdengar sepanjang film ini juga menjadi daya tarik sendiri bagi saya.

Banyak ledakan emosi dibalut humor juga terpancar dari film ini. Kejutan-kejutan kecil juga bermunculan terus menerus seiring berjalannya film ini.

Wild Tales

Sebenarnya ada satu kisah yang sebenarnya kurang ngenakin bagi saya. Walau begitu, satu kisah ini tetap masih memiliki kualitas yang baik. Tiap orang tentunya akan memiliki kisah favoritnya dan kisah tertidak favoritnya masing-masing.

Secara keseluruhan, saya cukup puas dan menikmati bagaimana keenam rangkaian cerita ini berjalan, dan film ini sangat layak ditonton bagi orang yang mau melihat bagaimana kerasnya kisah balas dendam yang mungkin terjadi di kehidupan kita sehari-hari, dengan sentuhan magis yang diberikan Damian Szifron selaku orang yang berkontribusi dalam terciptanya salah satu omnibus terbaik di dunia perfilman.

Production companies: Kramer & Sigman Films, El Deseo, Telefe
Cast: Ricardo Darin, Oscar Martinez, Leonardo Sbaraglia, Erica Rivas, Rita Cortese, Julieta Zylberberg, Dario Grandinetti, Maria Marull, Cesar Bordon, Walter Donado, Maria Onetto, Osmar Nunez, Alan Daicz, German de Silva, Diego Gentile
Director-screenwriter: Damian Szifron
Producers: Hugo Sigman, Pedro Almodovar, Agustin Almodovar, Esther Garcia, Matias Mosteirin
Editors: Damian Szifron, Pablo Barbieri
Music: Gustavo Santaolalla
Sales: Film Factory Entertainment
No rating, 122 minutes

Rating Ripiew!
✮✮✮1/2
 "We Can All Lose Control"